31 Juli 2016 adalah
Hari Bersejarah Bagi Saya, saya mengikuti WORKSHOP STIFIn Surabaya, tentang
bagaimana mengenali Mesin Kecerdasan seseorang secara pribadi, untuk kemudian
digunakan dalam mencapai tujuan-tujuan peningkatan kualitas hidup, seperti cara
belajar, Karir yang cocok dengan Mesin Kecerdasan, meningkatkan kualitas
Hubungan dengan individu, Pasangan, keluarga dan lain-lain.
Dalam
Workshop Tersebut dijelaskan bahwa mesin kecerdasan manusia itu dibagi menjadi
5, yakni SENSING, THINGKING, INTUITION, FEELING dan INSTINCT
Uraiannya
berdasarkan cirinya adalah sebagai berikut:
1.
Kecerdasan
S mengandalkan pancaindranya sehingga orang S cenderung praktis, konkrit, dan
jangka pendek, sesuai dengan jangkauan panca inderanya.
2.
Kecerdasan
T mengandalkan pikiran logisnya, hal mana membuat orang T objektif, adil, dan
efektif.
3.
Kecerdasan
I mengandalkan indera keenamnya dalam pengambil keputusan yang berarti jauh
terproyeksi ke depan, menjadikannya orang yang sangat optimistis, jangka
panjang, dan terkonsep.
4.
Kecerdasan
F selalu merujuk kepada perasaannya yang membuat orangnya bertenggang rasa,
bijak, dan memimpin.
5.
Sementara
In selalu merujuk kepada indera ketujuh jika akan mengambil keputusan,
menjadikan orang In spontan, pragmatis,dan rela berkorban.
Namun
bila didasarkan pada kesehariannya profil
1.
Orang
S, sebagai berikut.
-
Berpijak
pada yang nyata, Aktual
-
Mengolah
Informasi pada Panca Indera
-
Lebih
Berminat pada Aplikasi Praktis
-
Faktual
dan Memperhatikan Detail
-
Menguraikan
Peristiwa Secara Urut
-
Orientasi
Masa Kini
-
Menyerap
Gagasan Secara Bertahap
-
Menyukai
Kesempatan Untuk Praktik
-
Mengandalkan
Pengalaman
-
Pola
Bicara Yang Jelas dan Teratur
-
Pikiran
yang terangkai satu diikuti yang lainnya
-
Berpikir
Linear, Menggunakan Fakta dan Contoh yang jelas
-
Menggunakan
Bahasa sebagai Alat Komunikasi
-
Lebih
Memahami Tubuhnya
-
Menyukai
Cerita Non Fiksi
-
Tertarik
pada pekerjaan yang membutuhkan Kepraktisan
-
Mengingat
masa lalu dengan Akurat
-
Cenderung
mendengar sampai lengkap
-
Langsung
Menuju sasaran
-
Memasukan
Detail Dan Fakta
2.
Sedangkan
orang T sebagai berikut
- Lebih menggunakan pikiran
- Memecahkan masalah secara logis
- ‘Though minded’
- Menggunakan hubungan sebab akibat
- Melakukan analisa tanpa
mempertimbangkan pribadi
- Menghargai sesuatu yang masuk akal
- Adil, keputusannya didasarkan pada
kriteria yang obyektif
- Dingin, menjaga jarak dengan orang
lain
- Tampak seperti tidak peka
- Berargumen dan berdebat sebagai
panggilan kritis
- Jarang bertanya bila waktu tidak
memungkinkan
- Menunjukkan data
- Memberikan pujian yang formal
- Memiliki ketegasan menuntut hak
- Menggunakan bahasa yang tidak
pribadi
- Percaya diri mengatasnamakan diri
sendiri
- Lebih kritis membenahi pekerjaan
- Jika wanita, Lebih seperti sikap
pria (tomboy) (peluangnya 65%)
3.
Sedangkan
orang Intuiting sebagai berikut
- Perhatiannya pada gambaran umum
- Mengolah informasi berdasarkan
intuisi
- Lebih berminat pada pemahaman
imaginatif
- Abstrak dan teoritis
- Melihat pola & makna
- Orientasi pada masa depan
- Mulai dari mana saja
- Menyukai kemungkinan untuk berdaya
cipta
- Mengandalkan inpirasi
- Pola bicara beragam, menggunakan
banyak kalimat perbandingan
- Memiliki pikiran yang berputar namun
terpola
- Figuratif, menggunakan analogi dan
metafora
- Menggunakan bahasa untuk
mengekspresikan diri sendiri
- Memberi ruang, alternatif, dan tidak
cepat menyimpulkan
- Tertarik pada pekerjaan yang
melibatkan kreatifitas
- Menyukai cerita fiksi
- Berbicara hanya hal-hal besar dan
strategis
- Memiliki visi ke depan
- Cenderung untuk menyelesaikan
kalimat orang lain
- Tampak intelek atau berkelas
4.
Sedangkan
Ciri Orang F adalah sebagai Berikut :
- Lebih menggunakan perasaan
- Ingin menyenangkan orang lain
- Mencari keharmonisan
- Ingin selalu memimpin
- Petimbangannya berdasarkan kasih
sayang
- Menghargai perasaan orang lain
- Mengambil keputusan dengan mempertimbangkan
akibatnya terhadap orang lain
- Hangat dan ramah kepada orang lain
- Pandai berempati
- Bekerjasama di komunitas sosial yang
baik
- Menghindari argumen, konflik dan
konfrontasi
- Perasaan mereka mudah sakit dan
dendam
- Memulai dengan pembicaraan kecil
- Bertanya jika memungkinkan
- Mampu menunjukkan kekaguman dan
emosional
- Kurang memiliki ketegasan menuntut
hak
- Menggunakan banyak kata-kata
berharga
- Sering menggunakan nama orang lain
- Jika ia Pria, Lebih seperti sikap
wanita (peluangnya 65%)
5.
Sedangkan
Orang dengan Konsep In sebagai berikut :
- Bereaksi secara spontan
- Mengolah informasi menggunakan
naluri
- Lebih berminat memberikan kontribusi
- Pragmatis namun memiliki insight
- Mengingat hal-hal yang berkesan
- Orientasi pada mencari kebahagiaan
- Menyerap informasi secara generalis
- Menyukai kesempatan untuk berperan
serta
- Mengandalkan pertimbangan holistik
- Pola bicara yang pendek, ya dan
tidak
- Pikiran sederhana, polos, dan tidak
aneh-aneh
- Berpikir spontan dan ad hock
- Menggunakan interaksi impersonal
- Keterampilan serba-bisa
- Menyukai pekerjaan sosiap menolong
orang
- Tidak suka konflik
- Traumatik dengan kejadian yang
menyakitkan
- Mudah beradaptasi
- Menjadi hub penghubung untuk
mendamaikan
- Sangat to the point
Nah
dari ciri diatas yang disebutkan oleh sang mentor saya mengalami beberapa
kebingungan kira-kira dimana saya mesin kecerdasan berada? Pertama diawal saya
mengira sebagai orang THINKING, karena banyak ciri-ciri yang melekat pada
THINKING, namun dipemaparan INTUITION, FEELING dan INSTING pendapat saya mulai
goyah, karena saya juga menemukan ciri-ciri tersebut disana. Pada saat waktunya
tiba (disela ISHOMA, saya menyempatkan diri mengikuti TEST stifin) dan hasilnya
menunggu kisaran 10-15 menit kemudian, diproses oleh komputer
Kemudian
memasuki workshop session 3 ada pesan masuk ke saya dari pak samsul (promotor
saya), memberitahukan bahwa berdasarkan hasil test fingerprint saya, saya
mempunyai MESIN KECERDASAN Feeling
dengan Drive Extrovert. Agak tak percaya saya dengan hasil test tersebut.
Karena saya merasa saya orang THINKING dan berbekal keilmuan saya di TEKNIK
INFORMATIKA serta beberapa ciri-ciri namun beberapa saat saya mereview semua
ciri-ciri orang Feeling hasilnya masuk akal sekali. Ini juga termasuk menjadi
jawaban saya kenapa diINFORMATIKA saya merasa gampang bosan, lelah bila ketemu
proyek, oh ya saya ceritakan juga, saya adalah SEORANG PENGAJAR KOMPUTER,
MANTAN PROGRAMMER FREELANCE, TEKNISI KOMPUTER dan AKTIFIS KEMANUSIAAN anak anak
YATIM. Selama saya bergelut di bidang komputer dan aktifis kemanusiaan,saya
lebih merasa nyaman disebagai seorang aktivis kemanusiaan daripada menjadi
orang yang bergelut dikomputer. Ini mungkin juga jadi jawaban kenapa saya
diinformatika kurang menemukan chemistri yang klik, ternyata karena MESIN
KECERDASAN saya sebagai orang Feeling bukan orang THINKING, kalau toh saya
punya ciri-ciri sebagai orang thinking, ini dipengaruhi oleh lingkungan saya,
masalalu saya. Alhamdulillah, meski agak terlambat, karena diusia 35 tahun saya
baru menemukan diri saya yang sesungguhnya, hingga ini jadi acuan bagi saya
agar berbuat, bekerja sebagai orang FEELING. KENYAMANAN dalam bekerja,belajar
dan meraih hidup ini sangat penting artinya bagi saya untuk berbuat lebih baik,
saya tak menyesal telah mengikuti STIFIN. Untuk itulah saya kemudian melakukan
test SIDIK JARI pada anak saya (Sensing Extrovert) dan Istri saya (FEELING
EXTROVERT). Agar menjadi acuan tentang bagaimana cara saya mendidik dan
mengarahkan pendidikan anak saya saya serta bagaimana cara saya berhubungan dengan istri saya. Saya berharap dan
optimis agar anak saya dapat mencapai kehidupan yang lebih baik dari pada saya
saat ini.
Catatan
kecil Tambahan :
1.
Diwaktu
SD, saya sering juara kelas dan saya
lulus NEM 39.42 tahun kelulusan 94 juara 2 SD (harusnya saya diterima di SMP
paling favorit di Maospati waktu itu. Cuman karena saya tinggal dibendo,
jadinya saya harus terima ketika saya sekolah diSMP lain di Maospati)
2.
Di
waktu SD, saya pernah menjadi unggulan untuk mengikuti lomba cerdas-cermat
tingkat kecamatan, di 4 bidang sekaligus IPA, IPS, BAHASA dan PPKN sedangkan
yang dilombakan adalah 5 yakni IPA, IPS, BAHASA , PPKN dan Matematika. Namun
karena aturan 1 wakil-1 bidang studi akhirnya saya cuman mengambil IPA(saya
sangat menyukai bidang IPA) dan yang lainnya diwakilkan oleh wakil lainnya
teman dari 1 SD. Walaupun akhirnya
perwakilan dari SD kami semuanya kalah, namun tetap terpetik rasa
bangga. Oh ya kalau saya mereview saya dan teman-teman kalah, karena kalah sama
teman-teman perwakilan SD lainnya yang notabene mendapatkan pengasuhan dari
orang tua, sarana dan prasana yang mendukung serta Bimbingan belajar.sedangkan
saya pelajar mandiri, ibuk saya bekerja dijakarta(ortu cerai), saya mengikuti
embah saya dan saudara-saudara saya terpencar di beberapa tempat.
3.
Tanpa
bermaksut memojokan alm. Mbah saya(ibu Angkat bapak). Saya sering diperlakukan
sebagai orang yang harus senantiasa patuh terhadap orang lain, namun
mengabaikan hak-haknya. Mbah saya yang sering suudzon orang lain, itu membentuk
pola pikir saya bahwa orang lain itu buruk, orang lain itu ancaman, orang lain
itu lebih baik dari saya, tak boleh berteman dengan orang kaya dan lain-lain.
Ini yang salah satunya menemukan sifat, Dingin, menjaga jarak dengan orang lain, Tampak
seperti tidak peka, Though minded, ini yang saya berfikir bahwa saya adalah
orang THINKING. Diperparah dengan keadaan saya yang notabene dari keluarga
Broken Home, dan Keluarga ekonomi lemah, maka saya sering menerima
perlakuan-perlakuan yang kurang pantas dari sekeliling. Entah teman, sahabat,
maupun orang-orang yang kadang-kadang dianggap masih famili. Ini membuat saya
makin tidak peka, though minded, dingin, menjaga jarak dengan orang lain,
apatis terhadap orang lain. Makin klop pribadi THINKINGnya
4.
DiSMP
karena ketidak mampu ibuk untuk mengurus 4 orang anaknya, saya no 3, keluarga
akhirnya terpecah-pecah, saya akhirnya harus ikut bulek saya, walau dengan
sekolah diSMP ini dengan Kekecewaan yang luar biasa, saya ditawari untuk
sekolah di SMP Favorit dibendo, namun dengan alasan saya ingin tetap sekolah di
Maospati akhirnya saya mengambil sekolah tetap di maospati namun juga paling
dekat dengan bendo. Pola asuh yang salah dari mbah saya. Ini terbawa hingga ke
sini
5.
DiSMP
ini berkat bimbingan dari kakak Sepupu saya mbak wiwik saya berhasil menjadi
bintang kelas kembali, namun di kelas 2 SMP prestasi saya menurun dratis, dan
dikelas 2 pula saya mulai semakin nakal, hingga akhirnya saya nekat minggat dari
bulek saya karena alasan yang tidak logis dari saya sendiri, nah saya kembali
ke nenek saya (ibu angkat ayah saya). Saya diwajibkan bekerja bila ikut beliau.
Pola antara bekerja mulai subuh bahkan tengah malam(bila ada pesanan sate) dan
sepulang sekolah(mengembala kerbau) harus saya kerjakan ini yang membuat
prestasi saya makin memburuk meskipun akhirnya saya lulus dengan nilai yang
cukup baik NEM 40, namun ini tidak mampu memuaskan jiwa saya
6.
Di
SMA Tahun 1997-2000, saya hanyalah menjadi cecunguk, tanpa prestasi, tanpa
sesuatu andalan. Pola minder, karena perbedaan status sosial ekonomi, dan
keadaan keluarga makin memperburuk keadaan. Ditambah tahun 1997 saya pernah
mendapatkan perlakukan dari diskriminatif dari orang yang harusnya menjadi
teladan. Saya anak umur 16 tahun dipukuli oleh seorang bapak-bapak umur 29
tahun, hanya karena alasan yang tidak logis. Ini makin memperburuk mentalitas
saya. Klop sebagai orang THINKING
7.
Lulus
SMA saya Melanjutkan Ke Lembaga Kursus setara D1 Komputer dikota malang,
dilembaga ini saya menemukan sebagian diri saya. Saya mampu bangkit kembali
dengan menjadi seorang trainer programming komputer bagi kawan-kawan saya
karena saya merasa tak ada yang lain dikerjakan, tak ada tekanan dari
lingkungan sekitar
8.
Tahun
2002 saya melanjut kuliah S1 Di surabaya, saya mampu melanjutkan tren sebagai
TRAINNER KOMPUTER dengan mendirikan kelompok belajar programming dengan diikuti
oleh puluhan teman-teman mahasiswa dan mulai belajar secara otodidak menjadi
TEKNISI KOMPUTER. Walaupun secara IPK masih dibawah standart, namun pada bidang
programming saya berhasil cukup baik.
9.
2006
saya bekerja trainner di Di Bidang MULTIMEDIA 3D,2D, DESAIN GRAFIS, dan
Programming, serta menjadi IT Support di Bandara Juanda.
10.
Tahun 2012 Menjadi FreeLance PROGRAMMER, Pengajar
dilembaga kursus komputer dan ditahun 2014 saya mengikuti LOMBA KARYA NYATA dan
karya NYATA SAYA MASUK 10 BESAR PROPINSI, JUARA 1 DI KABUPATEN (JUDUL KARYA - SYSTEM PAKAR (EXPERT SYSTEM) Trouble
shooting PC)
11.
Tahun
2012-sekarang menjadi Aktifivis di YATIM MANDIRI
12.
TAHUN
2016 – Saya berhasil MENJUARAI LOMBA
KARYA NYATA juara I di tingkat KABUPATEN namun Peringkat 5 di LEVEL Propinsi.(TEKNIK AFIRMASI POSITIF PEMBELAJARAN WEB
DESAIN )
13.
Dan
di Tahun 2015 pula di saya Berhasil menjadi MARKETING TERBAIK Kedua 2015 untuk Wilayah REGIONAL OFFICE 2.
14.
Dan
di Tahun 2016 pula di saya Berhasil menjadi MARKETING TERBAIK 2016 untuk
Wilayah REGIONAL OFFICE 2.
Dengan mengingat catatan saya diatas,
yang saya simpulkan adalah sebagai berikut
1.
Dikomputer
jiwa saya yang awalnya kaku, keras,
though minded, dingin, menjaga jarak dengan orang lain) makin terasah. Karena
saya tidak punya untuk berinteraksi dengan orang lain. Namun saya sampai
dititik akhirnya kenapa saya tidak menemukan jiwa saya disini. Untuk bisa luar
biasa di Informatika, saya perlu berjuang lebih keras. Karena saya paling malas
disuruh mikir, paling seneng kalau dikasih contoh langsung.
2.
Di
tahun 2012, sempat ada pergolakan bathin ketika saya bekerja diSebagai Aktifis
Anak anak YATIM karakter saya tidak cocok dan berlawananan dengan karakter saya
awalnya. Saya kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain namun tahun demi
tahun berlalu, saya akhirnya merasakan kenikmatan tiada tara ketika
berinteraksi dengan orang lain, berdiskusi, ngobrol dan lain-lain, saya
menemukan jiwa saya disini jiwa saya sebagai orang FEELING EXTROVERT semakin
terasah.
3.
Ditahun
2016, 31 Juli saya melakukan test MESIN KECERDASAN hasilnya klik sekali dengan
karakter saya, alhamdulillah saya tidak lagi merasa bimbang dan mantap memperjuangkan
tujuan saya