Senin, 27 Maret 2017

Pemicu



 “Pak, kenapa saya lebih merasa sebagai orang FEELING ketimbang sebagai orang THINKING”
“Pak saya Katanya THINKING tapi kenapa saya CENGENG kayak FEELING”
Pertanyaan – pertanyaan serupa sering saya jumpai disesi tanya jawab diGroup WA maupun sehabis ngetes seseorang. Biasanya saya menjawab dan ini adalah kalimat andalan saya untuk menyelesaikan masalah hehehe... .“njenengan salah didik buk, pak mas.”
“Maksudnya gimana salah didik itu”, mereka biasanya mengejar saya dengan pertanyaan lanjutan.
Kemudian saya share tulisannya bang Jonru ini, yang memang sudah diakui oleh STIFIn pusat sendiri “inilah akibatnya jika seseorang dididik dengan cara yang salah. Terbukti udah dipasang di websitenya STIFIn pusat sebagai jawaban dan contoh perenungan tentang arti salah didik, ya emang tulisannya keren sihh... maklum bang jonru penulis kawakan.hehehe...
            Tapi tulisannya saya ini akan memberikan analogi berbeda, lebih tepatnya ke Analisis ya yang mana merupakan keahlian saya untuk menjawab pertanyaan pertanyaan diatas.
“Ibu, bapak, tolong saya untuk membayangkan misalahkan ada 9 lubang kecil, lubang pertama warna merah,lubang kedua warna hijau, lubang ketiga kuning dstnya yang mana akhirnya dari 9 lubang tersebut memiliki kelompok warna yang berbeda, 9 warna.”
Nah misalkan lubang pertama adalah yang aliran gasnya paling besar, sedangkan lubang kedua sampai lubang  yang terakhir aliran gasnya dibawah  lubang pertama.namun api dekat dengan lubang kedua, ketiga maka yang akan menyala duluan adalah lubang yang ketiga, baru kemudian lubang yang memiliki gas paling besar dan terdekat.
Jadi apa kesimpulanya dari cerita diatas?
Sebelum menyimpulkan cerita diatas,mari kita urai dulu apa itu api, apa itu lubang gas.
Api = lingkungan (pemicu)
Lubang gas = seluruh sifat sifat manusia, baik yang sering muncul apa tidak
Jadi sifat sifat kita yang sering muncul adalah sifat yang paling dekat dengan lingkungan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar